Sabtu, 25 September 2010

Betapa kecilnya aku, TUHAN..

Selasa, 14 Sept '10
20.24

Akhh TUHAN.. aku gentar dan takut..
Betapa kecilnya aku, TUHAN..



Ketika aku membandingkan diriku dengan yang lain..
Terkadang aku merasa besar, hebat dan gagah..
Aku memandang rendah mereka..
Mereka bukan siapa-siapa..

Akulah yang besar.. aku lebih hebat.. lihat kepintaran dan kepandaianku..
Lihat kemampuanku.. aku bisa mengatur banyak hal..
Aku bisa memerintah banyak hal dan aku mengendalikannya..

Tapi.. aku tiba-tiba tidak bisa menjawab, kelebatan fenomena sederhana yang muncul..

Pada saat aku tersedak dan dengan susah payah berupaya agar aku bisa bernafas..
Ketika aku terpukul oleh karena rasa ngilu dan sakit yang luar biasa ketika dadaku sakit,
dan jantung berdetak keras tidak wajar..

Pada saat aku merasa tiada oksigen cukup di paru-paruku.. karena asap knalpot yang menyembur deras ke arah ku..

Aku bisa apa? tentang penderitaan yang terus menghujam? tentang bencana kelaparan di mana-mana?

Aku tahu apa? ketika demam tifoid melanda? ketika para pasien masuk ICU, ketika tabung elpiji meledak?

Aku bisa apa? Apa kehebatanku?

Ketika flu yang sederhana sekalipun mampu melumpuhkan aktivitasku yang sederhana..

Aku demam dan meriang.. itu pun ternyata aku tiada sanggup berdiri seperti biasa.. Soal matematika sederhanapun aku tak sanggup menghitungnya.. susah payah menambahkan 5 + 10 X 2.. menjadi sedemikian sulit bagiku..

Bahkan pertanyaan sederhana sekalipun.

"Apakah fungsi Xylem pada tumbuhan?"

Semua mendadak buyar tak terpikir.. Otakku.. ternyata aku tak bisa mengendalikan otakku..

Hormon Endorfin.. Dimana engkau? Aku membutuhkanmu..

Adrenalin? Mengapa engkau tercurah sedemikian banyak? sehingga aku tiba-tiba merasa degupku tak berirama?

TUHAN..

Aku kecil sekali..
Aku kecil.. tiada artinya dibandingkan ENGKAU dan semesta jagat raya yang telah ENGKAU ciptakan ini..

Ketika aku mencoba memutar piring diatas jemariku, ternyata oleng.. dan aku berusaha membuatnya stabill..
Tapi tokh ternyata oleng juga.. Aku pun memegangnya.. Tapi ternyata tidak berputarlagi..

Tetapi ENGKAU, YA MAHA SEMESTA..

ENGKAU MENGENDALIKAN semua ini..

Di manakah bumi dalam susunan jagat raya ini?
Mengapa bumi tetap bisa ada seperti ini?
Tidak berbenturan dengan bulan, matahari atau planet lainnya..



Ampuni aku TUHAN..


Ampuni segala kejahatan kami.. terkadang tanpa kami sadari, kami menghina ENGKAU dengan menolak kehadiranMU dalam hidup kami..

Ampuni kami.. seringkali menista namaMU yang KUDUS dengan cara sikap hidup kami.. dan kami sering..

menjadi "atheis" terselubung..


Ajaiblah ENGKAU dengan segala perbuatan MU ya ALLAH..

Terimakasih untuk jalur respirasi dan metabolisme tubuhku yang sempurna..

Terimakasih untuk debu, tanah, kerikil dan semesta hijau ini.. karena bersama merekalah.. aku ada..

Terimakasih untuk mahluk hidup ciptaanMU.. dan juga manusia yang ENGKAU bentuk ini..

Aku..
bukan siapa-siapa..

20.47

Aku... aku yang menyebabkan ENGKAU menangis TUHAN... aku minta ampun... aku minta ampun..

Tidak ada komentar: