13.21
Bagi banyak orang, menjadi atheis mungkin lebih baik.. karena bagi mereka: kalo memang TUHAN ada, mengapa penderitaan selalu ada? mengapa ada kejahatan? dan mengapa orang yang mengaku ber-TUHAN memiliki perilaku seperti tidak ber-TUHAN? Lebih baik menjadi atheis, yang penting berbuat baik dan tidak menyakiti sesama, bla.. bla.. bla.. bla..
di mana kekuasaan TUHAN dan kedahsyatanNYA yang sedemikian diagungkan oleh manusia-manusia yang menganggap dirinya berTUHAN? Tokh bencana pun masih ada? kejahatan merajalela.. dan nampak seolah-olah TUHAN tiada berdaya dengan dunia yang semakin porak-poranda?
Manusia frustasi, hendak menggugat TUHAN?
Manusia kerdil hendak menyamai pikiran TUHAN?
Ciptaan hendak memperkarakan PENCIPTA?
Aku meyakini dan mengimani : TUHAN itu ada.. PASTI dan segala karyaNYA nyata dan tampak jelas dari seluruh ciptaanNYA dan di dalam diri kita sendiri. TUHAN tiada bersalah.. Penderitaan, kejahatan dan dosa seringkali dikarenakan kebebalan dan kedegilan hati manusia. Ketidak pedulian antar sesama manusia..
Kasih menjadi slogan pemanis mulut saja..
Ketidak mampuan manusia dan kesombongan kita justru seringkali menyeret kita dalam kegagahan pribadi : kita tidak membutuhkan TUHAN.
Tetapi dalam hamparan lautan bebas di depan mata : Bagaimanakah kita dapat menyebranginya? Sedangkan kejaran pasukan berkuda dan bersenjata mengejar kita? Kembali di tawan dalam negeri perbudakan apa enaknya? Walau makanan berlimpah? Tapi : Akh lebih enak lah.. bisa makan, minum dan tidak usah mengalami hal seperti itu?
Gamang, takut, melihat lautan luas dan dalam di depan mata . . Geloranya sangat menakutkan. Tiada perahu, tiada rakit.. Tiada mungkin kita sanggup berenang menyebrangi lautan yang sedemikian dalam dan luas itu.. Hendak berlari? Kemana? Mau menghindar? Kemana? Sementara deru pasukan berkuda sedemikian terdengar semakin keras.
Tetapi lihatlah :
Dan laut itupun terbelah..
oleh
TANGAN YANG MAHA KUAT
13.49
-musafir kehidupan-